Home » , » Resensi : Gurunya Manusia

Resensi : Gurunya Manusia



Buku Gurunya Manusia merupakan kelanjutan dari buku Sekolahnya Manusia, buku Munif Chatib yang pertama. Munif Chatib menyadari bahwa bagian terpenting membangun Sekolahnya Manusia terletak pada sosok guru. Melalui bukunya iniMunif Chatib memaparkan konsep, tips, dan contoh-contoh untuk menjadi Gurunya Manusia, seorang guru sejati, guru yang dirindukan siswanya, guru profesional yang dapat  menjalankan Sekolahnya Manusia.

Pendahuluan

Di bagian pendahuluan yang merupakan suka duka membangun sekolahnya manusia dimulai dengan sebuah puisi dari penulis yang menceritakan bahwa sekolah adalah sebuah institusi sumber daya manusia tingkat tinggi. Pada akhirnya harapannya adalah guru akan menjadi sahabat siswanya seumur hidup, menjadi pantikan inspirasi meraih cita-cita.

Kemudian dilanjutkan dengan cerita tentang evaluasi sepuluh tahun dari penulis membangun sekolahnya manusia, tantangan yang dihadapi penulis, bagaimana penulis mewujudkan sekolahnya manusia.

Bab 1

Dalam Bab 1 dengan judul Majulah Pendidikan Indonesia, penulis menekankan bahwa unsur penting menuju guru profesional adalah kemauan guru untuk terus belajar. Penulis menambahkan pembahasan tentang sekilas pendidikan di Finlandia, yang menyimpulkan bahwa Finlandia telah sukses menggabungkan kompetensi guru yang tinggi, kesabaran, toleransi, dan komitmen dengan keberhasilan melalui tanggung jawab pribadi.

Guru di Indonesia diharapkan mempunyai empat kompetensi dalam menjalankan profesinya, yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian, kompetensi profesionalisme, dan kompetensi sosial. Penulis beranggapan bahwa apa pun kondisi yang dihadapi, pemerintah dan—terutama—setiap guru tidak boleh berhenti membangun program-program peningkatan kualitas tersebut adalah niat dan kemauan guru untuk kreatif dan bertanggung jawab terhadap keberhasilan pekerjaannya.

Penulis mengusulkan beberapa saran praktis, dan tentunya murah, agar guru tetap punya waktu dan semangat untuk belajar sebagai berikut:

  1. Membentuk Divisi Guardian Angel (GA), sang malaikat penyelamat, yaitu divisi khusus untuk pelatihan dan pengembangan guru di tiap sekolah. Harapannya adalah bahwa Divisi GA ini kelak akan menjadi jantung sekolah tersebut.
  2. Program Bedah Buku Secara reguler. Setiap kali terbit buku pendidikan yang baru, para guru di sebuah sekolah harus membedah buku itu. Apabila program bedah buku secara rutin diadakan, ini berarti self learning bagi guru untuk terus menumbuhkan keinginan belajar dan tahu lebih banyak lagi tentang dunia pendidikan modern—yang terus berkembang.
  3. Program Tamu Kita Minggu Ini, yaitu sebuah program yang diikuti oleh guru bidang studi tertentu atau gabungan beberapa bidang studi untuk membicarakan “tamu” mereka, yaitu seorang siswa yang mungkin dalam kurun waktu tertentu sering menghadapi masalah. Pertemuan rutin untuk mencari jalan keluar masalah atau bagaimana menghadapi siswa, bisa menjadi solusi praktis untuk menyelesaikan masalah siswa tertentu.

0 $type={blogger}:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan bahasa yang santun

Channel Kami

Buku Terbaru

Kelas 2

Instagram

Kategori

bkg1 (4) bkg3 (2) film (3) guru (15) inspirasi (4) islam (5) kelas 1 (6) kelas 2 (8) kelas 3 (2) motivasi (3) novel (1) PABP (1) psikologi (3) referensi (13) resensi (4) sejarah (3) siswa (10) tokoh (1)

Facebook

 
Created By SDIT Wahdatul Ummah Metro | Distributed By SDITWU Library